Minggu, 11 November 2012

Sejarah Musik Pop



Istilah pop pertamakali dicetuskan oleh pengamat senirupa kebangsaan Inggris Lawrence Alloway. Bagi Alloway pop-art pada prinsifnya merupakan suatu istilah baru, suatu kesadaran baru dari sekelompok seniman dan cendikiawan. Perkataan pop berasal dari gerakan seni rupa yang muncul kemudian sekitar tahun 1960-an di Amerika dan Inggris. Dalam gerakan itu pop kira-kira dimaksudkan sebagai resep untuk mengendorkan pandangan-pandangan lama yang dianggap cocok dengan perkembangan zaman. Tokoh-tokoh pelukis yang mempelopori gerakan pop itu antara lain Tom Wesselmann dan Roy Lichtenstein di Amerika, dan R.B. Kitaj di Inggris. Pop dan populer tidak sepenuhnya sama, gerakan yang berasal dari seni rupa itu lambat laun dihubungkan dengan perkataan populer yang sudah lama dipakai dalam mengartikan lagu-lagu hiburan. Akhirnya orang mulai mengartikan sama antara pop dengan populer, memberi indikasi ringan, yang dianggap kurang serius, oleh sebab itu kebudayaan populer senantiasa merujuk kepada hasil dari tingkah laku budaya yang dianggap tidak termasuk kebudayaan yang mapan dan bersifat sementara. Dalam musik perkataan populer ini sudah lama ada, dan perkataan ini sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan pop. Pengertian populer sebagai lagu hiburan berasal dari bahasa Eropa yang dimaksudkan sebagai nyanyian yang mudah hidup dan dihafal oleh masyarakat. Dapat cepatnya lagu jenis ini memasuki kehidupan masyarakat, pada abad 20 sangat bergantung pada kemajuan ilmu pengetahuan yang menyebabkan kita mengenal radio, televisi serta industri rekaman. Dengan penemuan-penemuan itu maka, musik menjadi barang industri, barang perniagaan dan masyarakat dapat membeli serta menikmatinya dimana saja dikehendaki saat bekerja atau saat rileks.
Pesatnya penjualan musik populer berlangsung setelah musik jenis ini dipertunjukan oleh film-film produksi Amerika. Melalui film dapat disaksikan pertunjukan musik. Di Amerika puncak tertinggi penjualan musik populer berlangsung pada tahun 1955 ketika pemusik Bill Haley memperkenalkan Rock ‘n Roll dalam film ‘Around the Clock’. Film ini dilarang di Indonesia karena dianggap meracuni kaum muda, dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Setelah itu berulangkali muncul pemusik Rock menguasai pasaran musik dunia, baik melalui piringan hitam maupun lewat film. Mula-mula tampil nama Elvis Presley pencipta musik dan penyanyi karyanyapun sempat dilarang di Indonesia karena dianggap gila-gilaan. Terakhir tampil The Beatles dari Inggris terdiri dari empat orang pemusik, pencipta musiknya adalah John Lennon dan Paul mcCartney. Pada mulanya musik merekapun dilarang di Indonesia karena alasan yang sama. Kini musik The Beatles telah dipelajari dalam perguruan tinggi dan musiknya dianggap sebagai tiang kebudayaan abad 20.
Penampilan Beatles memang kotroversial, yaitu pada tahun 1966 Lennon mengatakan secara resmi, ia lebih populer dari pada Jesus Kristus. Empat tahun kemudian, melalui ciptaannya ia menganjurkan supaya orang jangan percaya kepada Jesus Kristus. Ia menjadi seorang yang tak percaya kepada Tuhan, hari kiamat, surga dan neraka dan Ia mati ditembak oleh seorang penggemarnya.
 Pengaruh Beatles sangat besar sekali, semua musik kaum muda yang ada menjelang tahun 2000 langsung atau tidak dipengaruhi Beatles, mutu musiknya telah mencapai klasik. Setelah namanya berakhir muncul musik-musik corak Rock yang pelik, antara lain melalui kelompok Queen, Emerson Lake Palmer, Rick Wakemen dan banyak lagi. Di Indonesia, jenis musik populer yang dianggap baik diciptakan oleh antara lain, Aloysius Riyanto dan Tarida Hutauruk.
Disisi lain pengertian kata populer dalam musik juga berasal dari abad ke-17 dicetuskan seorang pastor kebangsaan Perancis di Santo Domigo yang mengadakan penelitian khusus terhadap musik Negro-Amerika, dan menemukan irama Celenda sebagai titik awal pop saat ini. Irama celenda yang sederhana tersebut menjadi genre untuk membedakan antara musik rock, jazz dan pop yang sangat majemuk.1
Istilah musik populer sebenarnya diartikan untuk segala jenis musik yang sedang berkembang sejajar dengan kemajuan media audio visual seperti musik entertaiment di Amerika saat ini. Kemudian pop bisa diartikan dengan musik populer di Amerika dan Inggris pada tahun 1960-an yang selanjutnya menjadi proses sumber penyebarannya keseluruh dunia. Kesimpulannya gaya musik pop menjadi lebih ringan, melodis sederhana, mudah dicerna yang akhirnya menjadi merk komersial dipasaran dengan memuaskan kalayak ramai yang bersifat sementara.
Perkembangan musik pop Indonesia pada tahun 1960-an dikenal para artis ialah Norma Sanger, Sam Saimun, Bing Slamet, Ade Ticoalu, Mien Sondakh, Rachmat Kartolo, Titiek Puspa, Yoke Simatupang, Lilis Suryani, Tety Kadi, dan Erni Johan secara politis saat itu mereka mendapat hambatan sebagai pengaruh buruk dari barat yang saat itu mengancam kelestarian identitas nasional. Kelompok Koes Bersaudara dan Dara Puspita makin berkembang, namun Koes Bersaudara kemudian Koes Plus terkena imbas politik mereka masuk penjara pada tanggal 29 Agustus 1965 karena dianggap kebarat-baratan. Kemudian dekade sekitar tahun 1970-an banyak grup Band bermunculan seperti Favorit Grup, Panbers serta D’Lloyd. Pada umumnya sulit untuk menentukan suatu gaya individual dari keseluruham karena para artis-artis ini masing-masing memiliki kelebihan baik dari segi musikal maupun penampilannya.

Tokoh Musik Pop

Musik pop sebenarnya adalah nama musik secara umum. Dengan demikian tokohnya pun kadang susah dibedakan antara musik pop dengan musik yang lainnya.
Penyanyi pop pria yang terkenal dari luar negri:

Elton Jhon, Jesse McCartney, Michael Jackson Ricky Martin, Robbie Williams, dll.

Penyanyi pop wanita yang terkenal dari luar negri:

Chantal Kreviazuk, Celine Dion, Madonna, Mariah Carey, Whitney Houston, dll.

Grup musik popular dari luar negri:

The Beatles, Bee Gees, Duran Duran, Boyzone, Westlife, dll.

Penyanyi pop solo yang terkenal dari Indonesia:
Big Slamet, Hetty Koes Endang, Ruth Sahanaya, Krisdayanti, Agnes Monica, dll.

Grup musik popular dari Indonesia:

Koes Plus, Ada Band, Mercy’s, Gigi, Peterpan

0 komentar:

Posting Komentar